Lingkungan
Fisik Kantor
- Pengertian lingkungan kerja fisikLingkungan kerja fisik adalah keseluruhan atau setiap aspek dari gejala fisik dan sosial-kultural yang mengelilingi atau mempengaruhi individu. (Komarudin, 2002 : 142).Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya penerangan, suhu udara, ruang gerak, keamanan, kebersihan, musik dan lain-lain (Alex. S. Nitisemito, 2002 : 183).Berdasarkan definisi tersebut dapat dinyatakan lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan bekerja yang mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan beban tugasnya. Masalah lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangatlah penting, dalam hal ini diperlukan adanya pengaturan maupun penataan faktor-faktor lingkungan kerja fisik dalam penyelenggaraan aktivitas organisasi.
- Faktor-faktor lingkungan kerja fisikLingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya didalam melaksanakan tugas-tugasnya.Faktor-faktor lingkungan kerja fisik adalah sebagai berikut :a) Pewarnaanb) Peneranganc) Udarad) Suara bisinge) Ruang gerakf) Keamanang) Kebersihanh) MusikBerdasarkan faktor-faktor di atas dapat dijabarkan sebagai berikut :1) PewarnaanMasalah warna dapat berpengaruh terhadap karyawan didalam melaksanakan pekerjaan, akan tetapi banyak perusahaan yang kurang memperhatikan masalah warna. Dengan demikian pengaturan hendaknya memberi manfaat, dalam arti dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Pewarnaan pada dinding ruang kerja hendaknya mempergunakan warna yang lembut.Warna yang baik dipakai pada ruangan yang sempit adalah warna putih, karena dengan putih ruangan tersebut akan nampak lebih luas, bersih yang dapat membantu pekerjaan yang memerlukan ketelitian. Di sini bukan warna saja yang perlu diperhatikan, karena kombinasi warna yang salah dapat menimbulkan rasa yang kurang menyenangkan bagi orang yang memandangnya. Rasa yang tidak menyenangkan akan menyebabkan turunnya semangat kerja karyawan, masalah warna bukan hanya pada dinding saja, namun juga warna mesin, peralatan dan bahkan warna seragam yang dikenakan oleh karyawan.Sistem penerangan yang mempergunakan dinding atau sebagai pembaur sinar, kembali dapat mempengaruhi warna yang dipergunakan dalam ruangan kerja karyawan, sehingga dapat menimbulkan penerangan yang baik di dalam ruangan kerja tersebut.
Dibawah ini terdapat daftar
beberapa warna yang dapat merangsang dan mempengaruhi
perasaan manusia :
Warna
|
Sifat
|
Pengaruh
|
Untuk Ruangan
|
1.
Merah
|
Dinamis,
merangsang dan panas
|
Menimbulkan
semangat kerja
|
Pekerjaan
sepintas lalu (singkat)
|
2.
Kuning
|
Keanggunan,
bebas dan hangat
|
Menimbulkan
rasaa gembira
|
Gang-gang,
jalan dan lorong
|
3.
Biru
|
Tenang,
tentram dan sejuk
|
Mengurangi
tekanan atau tegangan
|
Berpikir
dan konsentrasi
|
2) Penerangan
Penerangan dalam ruang kerja karyawan memegang peranan yang sangat penting
dalam meningkatkan semangat karyawan sehingga mereka akan dapat menunjukkan
hasil kerja yang baik, yang berarti bahwa penerangan tempat kerja yang cukup
sangat membantu berhasilnya kegiatan-kegiatan operasional perusahaan.
Atas dasar hal tersebut di atas maka, pemeliharaan sistem penerangan ini sangat
diperlukan di dalam suatu perusahaan, walaupun demikian sistem penerangan ini
hanya menunjang saja bukan satu-satunya faktor yang menentukan berhasilnya
proses produksi. Disamping faktor penerangan, faktor-faktor lain juga harus
diperhatikan.
3) Udara
Di dalam ruangan kerja karyawan dibutuhkan udara yang cukup, dimana dengan
adanya pertukaran udara yang cukup, akan menyebabkan kesegaran fisik dari
karyawan tersebut. Suhu udara yang terlalu panas akan menyebabkan menurunnya
semangat kerja karyawan di dalam melaksanakan pekerjaan.
Adapun suhu udara atau temperatur ruang kerja karyawan yang didapat
dipertahankan baik pada musim panas maupun di musim dingin adalah bahwa suhu
udara harus dipertahankan di bawah 21oC untuk menekan kelembaban.
4) Suara bising
Bunyi bising sangat diperhatikan, karena dapat membantu kesenangan kerja,
merusak pendengaran dan dapat menimbulkan komunikasi yang salah. Oleh karena
itu setiap perusahaan selalu berusaha untuk menghilangkan suara bising tersebut
atau paling tidak menekannya untuk memperkecil suara bising tersebut. Dengan
terganggunya seseorang atau karyawan didalam melaksanakan pekerjaan
mengakibatkan pekerjaan tersebut salah sehingga jumlah dan mutu barang yang
dihasilkan menurun.
Kemampuan perusahaan di dalam menyediakan dana untuk keperluan pengendalian
suara bising tersebut, juga merupakan salah satu faktor yang menentukan pilihan
cara pengendalian suara bising dalam suatu perusahaan.
Suara bising dapat dihindari dengan suatu tindakan seperti:
a) Mengurangi intensitas dari bunyi itu pada sumbernya dengan mengadakan
perubahan atau modifikasi mesin secara mekanis.
b) Mencegah terpencar atau meluasnya suara bising tersebut dengan
mengisolasikan atau menutup rapat-rapat suara bising tersebut.
c) Menghindari adanya alunan suara yang memantulkan dengan jalan menyerap suara
itu dengan bahan-bahan penyerap suara itu seperti rock wall atau fiber glass.
Lebih
baik menggunakan musik, musik merupakan salah satu untuk meningkatkan kepuasan
kerja dan kinerja karyawan dengan menghilangkan rasa bosan dan monoton dalam
melakukan pekerjaan kantor. Sebaiknya program pemutaran musik hanya diberikan
dalam jangka waktu 10-15 menit setiap jam.
5) Ruang gerak
Dalam suatu perusahaan hendaknya karyawan yang bekerja mendapat tempat yang
cukup untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas. Seseorang tidak mungkin dapat
bekerja dengan tenang jika tempat yang tersedia tidak dapat memberikan
kenyamanan.
Padatnya tempat sama ruang gerak yang sempit dapat mengurangi semangat kerja
karyawan dalam melakukan aktivitasnya. Dengan demikian ruang gerak di dalam
melaksanakan pekerjaan perlu diperhatikan, sehingga karyawan dapat bekerja
dengan baik, dan begitu juga sebaliknya jika ruang gerak terlalu lebar akan
mengakibatkan pemborosan biaya.
Oleh karena itu ruang gerak untuk tempat karyawan
- Persyaratan
lingkungan fisik Kantor
Adapun persyaratan lingkungan fisik yang harus diusahakan oleh setiap
kantor adalah sebagai berikut:
- Kebersihan
Kebersihan meliputi bangunan, perlengkapan, dan perabotan yang ada di
lingkungan kantor harus dipelihara kebersihannya.
- Luas
Ruang Kantor
Ruang kerja harus menyediakan luas lantai 40 square feet untuk setiap
pegawai, minimal (3,7 meter persegi)
- Suhu
Udara
Temperature yang layak harus dipertahankan dalam ruangan kerja minimal 16
derajat celcius.
- Ventilasi
Peredaran udara segar atau udara yang telah dibersihkan harus diusahakan
dalam ruang kerja.
- Penerangan
Cahaya
Cahaya alam atau lampu yang cocok dan cukup harus ada dalam ruang kerja,
sedangkan peralatan
- Fasilitas
Kesehatan
Kamar kecil, toilet, dll harus disediakan untuk para petugas serta
dipelihara kebersihannya.
- Fasilitas
Cuci
Ruang cuci muka/tangan dengan air hangat dan dingin berikut sabun dan
handuk disediakan seperlunya.
- Air
Minum
Air bersih untuk keperluan minum petugas harus disediakan melalui pipa atau
tempat penampungan khusus.
- Tempat
Pakaian
Dalam kantor harus disediakan tempat untuk menggantungkan pakaian yang
tidak dipakai sewaktu kerja dan fasilitas untuk mengeringkan pakaian basah.
- Tempat
Duduk
Petugas harus disediakan tempat duduk untuk keperluan bekerja dengan
sandaran kaki.
- Lantai,
Gang, Dan Tangga
Lantai harus dijaga agar orang tidak mudah tergelincir, tangga diberi
pegangan untuk tangan dan bagian yang terbuka diberi pagar.
- Mesin
Bagian mesin yang berbahaya harus diberi pelindung dan petugas yang
memakainya harus terlatih.
- Beban
Berat
Pegawai tidak boleh ditugaskan mengangkat, membawa atau memindahkan beban
berat yang dapat menyebabkan kecelakaan.
- Pertolongan
Pertama
Dalam ruangan kerja harus disediakan kotak obat – obatan sebagai
pertolongan pertama untuk pegawai apabila ada pegawai yang mengalami sakit atau
luka akibat bekerja.
- Penjagaan
Kebakaran
Di dalam kantor harus disediakan alat untuk memadamkan kebakaran baik itu
lonceng ataupun alarm.
- Pemberitauan
Kecelakaan
Kecelakaan dalam kantor yang menyebabkan kematian atau absen pegawai lebih
dari 1 minggu harus dilaporkan kepada pihak berwajib.
b) Pentingnya Lingkungan fisik kantor
- Mempengaruhi
kesehatan pegawai (pengaruh penerangan yang jelek terhadap penglihatan,
suara yang gaduh terhadap syaraf, terlalu banyak orang terhadap semangat
kerja dan angin terhadap kesehatan badan)
- Pengaruhnya
terhadap efisiensi kantor (penerangan) yang jelek mengakibatkan kesalahan
– kesalahan, suara yang gaduh, pemanasan, dan ventilasi yang jelek dapat
menimbulkan kekacauan (Moekijat,1997).
- Lingkungan Social Kantor
Lingkungan social kantor telah menujukkan pada hubungan antar orang yang
terlibat dalam kantor. Hubungan yang terjadi dalam sebuah kantor akan
menentukan kelancaran tugas untuk mencapai tujuan. Tata hubungan itu lazimnya
dikenal dengan komunikasi administrasi atau komunikasi organisasi.
Ditinjau dari sasaran komunikasi dan tujuannya dapat dibedakan menjadi:
- Komunikasi
Formal
Komunikasi ini dilakukan dalam situasi formal, sehingga bahasa apapun
istilah/ungkapan yang digunakan harus merujuk pada kondisi formal. Situasi
formal misalnya pada rapat, seminar, lokakarya, pembelajaran di kelas, dll.
- Komunikasi
Informal
Komunikasi informal terjadi dalam hubungan keseharian baik antar sejawat
maupun dengan bawahan
- Komunikasi
Eksternal
Komunikasi eksternal yang terjadi antar pihak lembaga kantor dengan pihak –
pihak diluar lembaga kerja. Atau dengan kata lain sebagai hubungan lembaga
dengan mitra kerja.
- Komunikasi
Internal
Komunikasi ini menunjuk pada komunikatornya maksudnya orang – orang yang
terlibat masih dalam lingkup satu kantor.
- Komunikasi
Vertikal
Komunikasi yang menunjuk pada kedudukan ataupun jabatan dalam organisasi,
contohnya hubungan antar rector dengan karyawan, rector dengan para dosen,
direktur dengan cleaning service.
- Komunikasi
Horizontal
Merupakan komunikasi yang terjadi antar teman sejawat. Contoh lain antar
dekan di lingkungan PT. antar ketua jurusan di lingkungan fakultas.
- Dasar Penentuan TempatDalam pemilihan lokasi kantor/tempat kantor terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Terry (Dalam Gie 2000) faktor–faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih tempat/lokasi kantor ialah :a. Corak Gedung, termasuk warna gedung, ukuran, reputasi, usia, usia gedung , pelayanan yang tersediab. Fasilitas gedung yaitu fasilitas fasilitas yang membuat gedung menjadi lebih baik seperti AC, listrik, tempat parkir, jalan keluar dllc. Dekatnya kantor dengan perusahaan. Contohnya hubungan para pelanggan, fasilitas pengakutan, pusat pertokoan, hotel, kantor pos, dlld. Biaya . Semua faktor yang menimbulkan biaya tetepi dipertimbangkan biaya yang minimale. Stabilitas penyewa. Bila kantor disewa perlu dipertimbangkan stabilitas penyewaan (lama penyewaan). Perpindahan kantor sering dilakukan akan berdampak negatif, terutama pada perusahaaan yang sudah besar.f. Flexsibelitas ruangan. Meliputi ruang yang memungkinkan pengaturan yang cocok untuk bermacam–macam bagian kantor, ukuran diesign yang cocok untuk tempat peralatan, mesin–mesin. Disini perlu diperhatikan bisa tidaknya dilakukan perubahan–perubahan terhadap ruang itu sendirig. Penerangan dan ventilasi. Tiap ruangan diusahakan mendapat penerangan alam, ventilasi dan sirkulasi udara yang cukuph. Bebas dari kotoran dan suara gaduh. Fokusnya adalah kebersihan udara, lingkungan dan suara gaduh, karena itu akan dapat menggangu pekerjaan kantor
Source : http://buahsirsak.blogspot.com/2009/11/lingkungan-kantor.html
dengan perubahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar